Senin, 04 Oktober 2010

Kumpulan puisi


Keheningan sang malam
Malam ini diam...
ketika pucuk dedaunan terpaku bisu membawa jiwaku mengembara,
hingga mnembus batas lamunan...
Disini,...
masih kusipan setangkup rindu untukmu didlam hati,
dimana ketenangan membias sendu,hingga lelah temani sepi...
Kukan trus berusaha,tuk melukis langit
menggambar garis-garis senyum indahmu diantara rindu disela waktu yang temaniku....
Tuk trus mnjagamu, dikala suka dan dukamu
saat beratnya sebuah pilihan buatmu ragu....
Kulihat dsudut malam,
rupanya kau masih bimbang,mengikuti lamunan dengan hati tak tenang
biarkanlah sejenak rasa letih itu kuhapus untukmu,...
sandarkanlah penatmu dibahuku...
Hingga kau terlelap dalam mimpi yang indah ditaman surgawi,
dan terbangun segar dengan penuh keyakinan bahwa kukan slalu ada untukkmu...
Tenang... tenanglah dewiku, sambut esok pagi dengan penuh semangat


Sebuah makna yang berarti
Saat bumi yang kau pijak tak mampu lagi memberimu sebuah arti,
Ketika sang mentari malah membuatmu tertati,
Bila sinar yang kau harapkan tak kunjung memberimu terang...
Sebuah isyarat mungkin tak mampu lukiskan gundahmu,
satu kata mungkin tak cukup gambarkan gelisahmu,
Sesaat, biarkanlah aku memberimu sebuah makna..
meski tak kuberikan lewat tatapan
walau tak kusampaikan dengan sebuah sapaan dan tak kuberikan dengan sebuah belaian..
Tangismu itu cukup sebagai tanda, tersirat sebuah duka menyimpan sejuta ragu....
Pernah kuberharap berada disampingmu, berdiri tegak tuk tempat kau bersandar,
menatapmu dan memberi sebuah harapan...
Berdiirila,bangunlah jiwa yang ingin kuhibur itu..
lupakan gundahmu,tenang disisiku...


Ketika aku Merindukanmu

Ketika aku merindukanmu…
Kutuliskan semua rasa yang ada
Kucoba rangkai menjadi bait-bait puisi indah
Seadanya rasa ini, sedalamnya hatiku

Ketika aku merindukanmu…
Tak terasa tetes airmata jatuh di pipiku
Dikala tak sedikitpun dapat kutemui adamu
Lirih pun tak kudengar suara manismu

 


Ketika aku merindukanmu…
Aku ingin waktu berputar ke masa lalu
Saat dimana aku ada disampingmu
Ketika dirimu belum pergi dari kehidupanku

Ketika aku merindukanmu…
Langit yang biru pun terasa kelabu
Panas mentari tak mampu hangatkan jiwaku
Tak ada rasa indah dalam kehidupanku

Ketika aku merindukanmu…
Berjuta angan inginkan kembali kehadiranmu
Walau harus berjalan jauh menjemputmu
Kurela demi bahagianya hatiku

Ketika aku merindukanmu…
Semua langkah tanpamu terasa kaku
Tak ada tawa terlahir serenyah bersamamu
Hidup sepenuhnya terasa pilu

Ketika aku merindukanmu…
Ingin rasanya aku menuruti semua egoku
Raih bahagiaku, mungkin acuhkan bahagiamu
Syukurku, ketika merindukanmu tak ku lakukan itu

Ketika aku merindukanmu…
Kutatap langit, kulihat engkau menatapku
Kutatap air, kuingat kenangan bersamamu
Kutatap hidupku, begitu kosong tanpamu

Ketika aku merindukanmu…
Aku bersedih kala teringat dia disampingmu
Begitu ingin kuhapuskan kerinduan ini
Namun hati masih ingin mengharapkan kembalimu

Ketika aku merindukanmu…
Berjuta tanya menyeruak dipikiranku
Adakah juga kau rasakan kerinduan padaku
Tak terbersitkah keinginan bertemu lagi denganku

Ketika aku merindukanmu…
Tak sedikitpun kusesali pertemuan awal itu
Tak ada hasrat untuk memisahkanmu
Tak ada rasa ingin membelenggu jiwamu

Ketika aku merindukanmu…
Ratusan malam kuhabiskan menunggu
Banyak mimpi kutabur di taman hatiku
Berharap esok kau berdiri di depan pintu hatiku

Ketika aku merindukanmu…
Terkadang datang ragu, coba tepiskan indahmu
Terkadang kupeluk bayangmu yang semu
Kutatap fotomu, berharap engkau melihatku

Ketika aku merindukanmu…
Berjuta penyesalan hadir atas semua khilafku
Berandai dapat kuperbaiki masa lalu
Seandainya dapat, kutata ulang kehidupanku

Ketika aku merindukanmu…
Terselip tanya “adakah kau menyesal mengenalku ?”
Terselip tanya “tak bisakah kau miliki saja diriku ?”
Terselip tanya “begitu mudahkah hapuskan diriku dari kehidupanmu ?”

Ketika aku merindukanmu…
Setengahnya kumerasa malu, karna mungkin hanya aku
Di sampingmu bukan diriku, mungkinkah dipikirmu ada diriku
Hingga dihatimu, masih bisa merindukan sosok lemahku

Ketika aku merindukanmu…
Hanya ungkapan rasa ini yang kumampu
Meski takkan pernah dapat menjadi obat bagiku
Sedikitnya melepaskan sedikit rasa dari hatiku

Ketika aku merindukanmu…
Kurelakan semua rasa sayang ini menunggu
Kubiarkan diri ini mengenang memori masa lalu
Kuyakinkan hatiku jangan memilih tuk ragu

Ketika aku merindukanmu…
Harapan tumbuh, serasa ku mampu sendiri dulu
Kubiarkan hati putih tanpa debu cinta yang lain
Mencoba buktikan betapa setianya diriku

Ketika aku merindukanmu…
Kuberikan semua rasa sayang yang tulus untukmu
Kuhapus ingatan tentang ketaksempurnaanmu
Kuyakinkah hati sesungguhnya kita adalah satu

Ketika aku merindukanmu…
Kusadari betapa lemahnya diriku tanpamu
Kuteringat betapa kasarnya diriku dulu
Betapa ingin memohon dirimu kembali padaku

Ketika aku merindukanmu…
Kucoba merangkai semua imaji bahwa kau pun merindu
Kucoba bermimpi kau pun memimpikan keberadaanku
Kucoba menunggu, buktikan takdir dan inginku

Ketika aku merindukanmu…
Tak kuasa logika atas semua rasa dalam hatiku
Tak kuasa raga atas keberadaan jiwa lemahku
Tulus mencintaimu, dari ketidaksempurnaanmu

Ketika aku merindukanmu…
Kupintakan dirimu sehat s’lalu hingga batas waktu
Berkhayal kelak dapat kulihat kembali sosok indahmu
dan kudengar lagi… suara manja dan manismu

Ketika aku merindukanmu…
Kuterpaku dengan kata-kata cinta dan setia
Tulus dan tanpa harus dirasa oleh berdua
Hingga sering membuatku menjadi rapuh

Ketika aku merindukanmu…
Menjadi seperti inilah diriku
Terlihat jelas seluruh isi hati dan pikiranku

Hanya karena aku merindukanmu…
Kurasakan putih dan tulusnya cinta
Indahnya memberi, teguhnya rasa
Bagaimana hati mencoba setia

Ketika aku merindukanmu…
Rindu hanyalah satu-satunya kata di hatiku....


Awan senjamu 
Gelisah angin senja membawaku dalam ruang kehampaan penuh ragu,
teruslah engkau berhembus tuk jiwa yang sepi,tanpa sentuhan,tanpa hiburan,tanpa harapan..
dengan semua ratapan sang waktu yang berjanji berikan sebuah jawaban,
jawaban akan penantian,
jawaban akan harapan,
jawaban akan duka,
jawaban akan cinta...

Ah... mampukah kau merasakan apa yang kuberikan untukkmu,
ia tak sempurna, ia tak mampu menerangi dunia,
ia tak sanggup menyentuh hatimu jika tak kau bukakan pintu untuknya,
ialah segenggam cinta, rasa, karunia serta segenap asa...

Menatap awan beriring penuh canda seakan menyapa,
hei kau yang disana... masihkah kau hiraukan dirinya yang tak berimu hatinya..
masihkah kau risaukan ia yang tak memberimu sebuah alasan yang pasti,
masihkah kau renungkan setitik asa yang membuatmu mampu berdiri,
masihkah kau lukis raut wajahnya pada langit yang tinggi
hingga akhirnya tak sanggup kau menggapainya...

benar.. hasrat ini tak pernah mati,benar.. bayangmu tak pernah lari dari memorry
benar.. ketakpastainmu membuatku tertati,benar.. ku hanya mampu meraba hatimu..
karna kau tak sepenuhnya memberikannya untukku..

Saat kumerasa tenang ditemani awan pagi yang salama ini temani sendiri dan sepiku,
kau hadir dengan rangkulan tanganmu dan memberiku sebuah harapan,..
ah... ku tak mengerti dengan apa yang kau tuju,
ku tak tau makna dari semua harapan yang kau beri,
ku tak mampu mengartikan jawaban yang kau beri..
haruskah kumeninggalkan awan pagiku, tuk menatap cahaya senjamu yang hanya permainkan
langkahku yang kian rapuh...
adakah kau beri aku sebuah makna yang berarti..... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar